Rabu, 08 Agustus 2012

Budidaya Pisang



1.1.Latar Belakang
Indonesia merupakan wilayah tropis, beriklim basah, serta berada di wilayah khatulistiwa yang terbentang antara 23o 17’ lintang utara dan 23o 17’lintang selatan. Daerah ini memungkinkan tumbuhnya berbagai macam tumbuhan dengan subur. Berbagai macam buah-buahan, seperti durian, rambutan, lengkeng, pisang dan yang lainnya. Namun, masih terlalu sedikit yang dibudidayakan, padahal buah-buahan tersebut merupakan harta alam yang sangat berharga.


Keanekaragaman jenis buah-buahan merupakan sumber genetik yang sulit ditemukan di daerah lain. Plasma nutfah ini dapat menjadi bahan utama dalam penyusunan jenis baru dan varietas unggul buah-buahan dimasa dating.
Pisang berasal dari asia tenggara. Kini tanaman pisang telah menyebar keseluruhan dunia, termasuk Indonesia. Buah pisang sangat popular dan digemari oleh semua lapisan masyarakat.
Banyak jenis buah-buahan trofis dihasilkan di berbagai wilayah Indonesia. Namun, buah-buahan tersebut kebanyakan membanjiri pasar local hanya pada saat panen raya. Baru sedikit buah pisang khususnya yang menempati pasar swalayan atau pasar dunia.
Berdasarkan uraian di atas maka perlu adanya pengkajian mengenai budidaya tanaman pisang yang berorientasi pada pasar.


1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, maka permasalahan dapat di identifikasi kan sebagai berikut :
1.      Bagaimana cara budidaya pisang yang baik ?
2.      Bagaimana cara meningkatkan produksi dan kualitas buah pisang ?
3.      Kemanakah tujuan pemasaran buah pisang ?

1.3.Tujuan Makalah
Tujuan pembuatan makalah ini untuk :
1.      Mengetahui cara budidaya pisang yang baik.
2.      Mengetahui cara meningkatkan produksi dan kualitas buah pisang.
3.      Mengetahui tujuan pemasaran buah pisang.

1.4.Kegunaan Makalah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat yang besar terutama bagi :
1)      Penulis, sebagai tambahan pengetahuan dan wawasan tentang tatacara budidaya pisang.
2)      Pemerintah, sebagai informasi tambahan dan bahan pertimbangan dalam menentukan kebijakan yang ada kaitanya dengan usaha agribisnis buah pisang.
3)      Pelaku usaha, sebagai bahan informasi tambahan bagi pelaksanaan usaha tani buah pisang.



PEMBAHASAN

2.1.Teknis Budidaya Pisang
a.       Sifat Botani
Pisang merupakan tanaman semak berbatang semu (pseudostem) yang ketinggian pohon mencapai 1 – 4 m tergantung varietasnya. Tanaman ini bersifat merumpun dengan daun yang lebar memanjang tulang daun yang besar berbunga tunggal dan bunga pisang menyerbuk silang melalui serangga penyerbuk serta tidak mempunyai akar tunggang tetapi akar samping.
b.      Agroekologi
Tanaman pisang dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga dataran tinggi 1.000m dpl yang bertipe iklim basah. Curah hujan berkisar antara 1.000 – 3.000 mm per tahun. Tanaman lebih senang tumbuh di tanah yang subur dengan pH tanah 4,5 – 7,5.
c.       Varietas Unggul
Varietas yang dianjurkan untuk pengembangan adalah pisang ambon kuning, raja bulu, dan barangan. Pisang Cavendish (ambon Jepang) yang dianjurkan belum banyak diterima konsumen.
d.      Perbanyakan Tanama
Tanaman pisang diperbanyak dengan anakan atau belahan bonggol (bit) yang bermata. Namun, pada saat ini tanaman diperbanyak dengan kultur jaringan. Mata tunas (bit) disemaikan dulu selama tiga bulan setelah itu mata tunas yang berdaun 3 – 4 helai bias ditanam.
e.       Budidaya Tanaman Pisang
Tanaman pisang ditanam dengan bibit anakan yang berdaun 2 – 3 helai atau hasi kultur jaringan yang telah berdaun lebih dari tiga helai. Bibit ditanam dalam lubang berukuran 60 x 60 x 50 cm. Setiap lubang diberi pupuk kandang sebanyak 20 Kg/ Lubang. Jarak Tanam 2 – 3 m tergantung varietasnya.
Pemeliharaan yang penting dilakukan adalah membersihkan gulma, terutama alang-alang. Pemeliharaan lain yaitu hanya membiarkan 1 – 2 anakan per rumpun selebihnya dibuang.
Tanaman penutup tanah seperti Centrosema pubescens di bawah tanaman lebih dianjurkan. Tanaman mulai berbuah pada umur 1 – 1,5 tahun setelah tanam.
f.       Hama dan Penyakit
-          Hama Pisang
Hama yang menyerang tanaman cukup banyak diantaranya : Lalat buah (nicoleia octasema mmeyr) dan terkadang lalat buah Dacus musae yang lebih ganas. Hama ini menyerang pentil buah hingga menimbulkan bekas tusukan yang disebut burik (scab). Pembomsong bunga (jantung) pisang dilakkan sebelum mekar dengan kantong plastic atau suntikan Temaron 0,2 % dapat mencegah serangan hama tersebut.
Ulat penggulung daun Erionota thrax dan Legek Cosmopolitus sordidus sering mengerek batang pisang. Karena ulat menggulungkan daun maka daun pisang robek. Akibatnya, fotosintesis daun rendah sehingga buah pisang menjadi kerempeng.

-          Penyakit Pisang
Penyakit yang sangat merusak tanaman adalah penyakit layu atau moko Pseudomonas solanacearum, penyakit darah Xanthomonas celebense, dan virus virus kerdil yang dikenal sebagai bunchy top (BTV) Penyakit daun yang umumnya menyerang adalah sigatoga ( Cercospora musae) yang menyebabkan daun berwarna merah hingga kehitam-hitaman.

g.      Panen dan Hasil
Buah pisang harus dipanen setelah tua benar agar mutunya tinggi.  Buah pisang dapat diperamkan (Klimakterik) karena mampu mengeluarkan gas etilen. Walau dapat dipanen muda , buah yang matang karena diperam mtunya sangat rendah.
Pisang tidak mengenal musim panen dan dapat berbuah setiap saat. Hasilnya bisa mencapai 1 – 17 sisir setiap tandan atau 4 – 40 kg/ tandan. Dalam tandan pisang tanduk terdapat 1 – 7 sisir, sedangkan pada pisang 7 – 17 sisir. Setelah dipanen, tandan pisang disisir hati-hati jangan sampai terluka.
  
2.2.Pemasaran Buah Pisang
a.      Perdagangan
Pisang merupakan komoditas pasaran dunia. Negara penghasil pisang adalah Filipina, Thailand, Indonesia dan malayasia. Ekspor pisang ke luar negeri pada tahun 1999 mencapai 77.472,68 ton dengan nilai US$ 14.073.670.selanjutnya tiap tahunnya meningkat bakan pada tahun 2002 senilai 512,57 ton dengan nilai US$ 979.730.

b.      Sentra Produksi Pisang
-          Jawa Barat : Sukabumi, garut, Bogor, Purwakarta, Serang.
-     Jawa Tengah : Demak, Pati Banyumas, Sidoarjo, Kesugihan, kutosari, Pringsurat, Pemalang.
-          Jawa Timur : Banyuwangi, Malang Selatan.
-    Sumatera Utara : Padangsidempulan, Natal, Samosir, Terutung, Pematang Sianatar, Belawan, Rantau Prapat.
-          Sumatera Barat : Sungyang, Baso, Pasaman.
-      Sumatera Selatan : Tebing Tinggi, Ogan Komering Illir, Ogan Komering Ulu, Baturaja
-          Lampung Tengah : Kay u Agung, Metro
-          Lampung Selatan : Kalianda.
-          Kalimantan : Seluruh Bagian Kalimantan.



PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Indonesia merupakan wilayah tropis, beriklim basah, serta berada di wilayah khatulistiwa yang terbentang antara 23o 17’ lintang utara dan 23o 17’lintang selatan. Daerah ini memungkinkan tumbuhnya berbagai macam tumbuhan dengan subur.
Tanaman pisang dapat tumbuh baik di dataran rendah hingga dataran tinggi 1.000m dpl yang bertipe iklim basah. Curah hujan berkisar antara 1.000 – 3.000 mm per tahun. Tanaman lebih senang tumbuh di tanah yang subur dengan pH tanah 4,5 – 7,5.
Pisang tidak mengenal musim panen dan dapat berbuah setiap saat. Hasilnya bisa mencapai 1 – 17 sisir setiap tandan atau 4 – 40 kg/ tandan. Dalam tandan pisang tanduk terdapat 1 – 7 sisir, sedangkan pada pisang 7 – 17 sisir. Setelah dipanen, tandan pisang disisir hati-hati jangan sampai terluka.
Banyak jenis buah-buahan trofis dihasilkan di berbagai wilayah Indonesia. Namun, buah-buahan tersebut kebanyakan membanjiri pasar local hanya pada saat panen raya. Baru sedikit buah pisang khususnya yang menempati pasar swalayan atau pasar dunia.

3.2.Saran
1.           Mahasiswa diharapkan dapat menggali dan mencari tentang teknik-teknik budidaya yang baik dan inovatif terhadap perkembangan budidaya tanaman pisang
2.           Pelaku usaha diharapkan dapat berkerjasam dengan pihak terkait baik pemerintah maupun universitas dalam kaitannya dengan pengembangan budidaya tanaman pisang baik dari aspek teknologi budidaya maupun aspek pemasaran buah pisang.


                                                                                                          
DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Statistik, Statistik Pertanian (Jakarta : BPS, 2002 dan 2003)

Sunarjono, Hendro, dan Rismunandar, Pengantar Pengetahuan Dasar Hortikultura   ( Bandung : Sinar Baru, 1979)

----------, Produksi Pisang Di Indonesia (Jakarta : Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura, 1989)

1 komentar:

Toko Online Ramuan Madura mengatakan...

mg berguna tulisannya gan..

Posting Komentar

 
;