ABSTRAKSI
قصه قصيرة "
ين فصل الوطن تنفصل الطريق"
لليلى عثمان
دراسه تحليليه داخليه
وضعته
ايئيس
اسماواتي
Penelitian ini
bertujuan untuk: Pertama, Mengetahui unsur-unsur intrinsik cerpen Yanfasilul
Wathon Tanfasilul Thori. Kedua, Memperoleh kesatuan organis cerpen Yanfasilul
Wathon Tanfasilul Thoriq.
Subjek penelitian
ini adalah cerpen Yanfasilul Wathon Tanfasilul Thoriq karya Layla Usman yang
antologi cerpennya berjudul La Yuslih Lil Hubb dibukukan pada tahun 2002, Yanfasilul wathon tanfasilul thoriq adalah
salah satu cerpen modern karya Layla Usman, cerpen tersebut bercerita tentang
perjuangan seorang anak pejabat untuk mendapatkan hak kebebasan sebagaimana
teman-temannya yaitu naik biskota, namun keinginan itu tidak terpenuhi karena
prinsip keluarga yang selalu menganggap bahwa pengekangan merupakan suatu ajaran
untuk menerapkan hidup disiplin.
Metode yang
digunakan dalam penelitian yaitu metode structural murni yang menitik beratkan
pada pendekatan objektif, yaitu dengan
mencari dan menganalis unsur-unsur intrinsik cerpen yang terdiri dari tema,
fakta cerita, sarana cerita, dan keterkaitan antar hubungan unsur-unsur yang
membangun struktur cerpen yanfasilul wathon tanfasilul thoriq. Hasil
penelitian yang diperoleh menunjukan bahwa:
Unsur intrinsik
yang terdapat dalam cerpen yanfasilul wathon tanfasilul thoriq adalah alur,
tokoh, latar, tema, sudut pandang, dan gaya bahasa. Adapun tema dalam cerpen
ini terdapat tiga tema minor dan satu tema mayor yaitu harapan dan cita-cita
tidak mesti menjadi kenyataan Karena manusia hanya bisa berdo’a, berusaha dan
hanya mampu merencanakan karena dibalik semua itu ada yang lebih berkuasa untuk
menentukan segala sesuatu yaitu Tuhan.
Tokoh yang
mendukung hadirnya cerita pendek ini adalah ghonimah dan supir pribadinya
ghonimah. Adapun teknik pelukisan tokoh dalam cerpen ini adalah teknik
expositoris dan percakapan. Sedangkan seting dalam cerpen ini terdapat tiga
seting yaitu tempat, waktu dan suasana. Plot dalam cerpen ini terdapat empat
tahap yaitu pelukisan awal cerita, pertikaian, klimaks dan penyelesaian.
Mengingat objek kajian ini adalah cerita pendek, maka dalam cerpan ini hanya
terdapat satu klimaks. Dari keempat teknik tersebut terdapat satu teknik
pengaluran yaitu backtracking.
Adapun sarana
sastra dalam cerpen ini adalah sudut pandang dan gaya bahasa. Dalam cerpen ini
ada tiga sudut pandang yaitu persona ketiga dan campuran, tapi yang mendominasi
cerita adalah sudut pandang ketiga “dia” tokoh utama. Ketertarikan pembaca
semakin didukung oleh gaya bahasa yang dipakai dalam cerpen ini yaitu
perumpamaan, hiperbola, eritosis, personifikasi dan anitesis.
Kesatuan
organisnya yang terdapat dalam cerpen yanfasilul wathon tanfasilul thoriq
terjalin dengan baik. Ketiga unsure utama dalam cerita yaituu antara tema
dengan fakta cerita, antara tema dengan sarana cerita dan antara tokoh dengan
tema saling mendukung dan terjalin. Tema dari cerpen ini di bangun oleh konflik
tokoh utama yaitu “ghonimah” keengganan golongan atas untuk berkumpul dengan
golongan bawah, yang memunculkan tema utama yaitu sebuah harapan dan cita-cita
tidak mesti menjadi kenyataan karena manusia hanya bisa berdo’a, berusaha dan
hanya mampu merencanakan tetapi dibalik semua itu ada yang lebih berhak untuk
menentukan segala sesuatu yaitu Tuhan.
0 komentar:
Posting Komentar