Jumat, 27 Juli 2012

Teknik Budidaya dan Pemasaran Manggis


PENDAHULUAN

1.1.         Latar Belakang
Manggis merupakan tanaman buah berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia Tenggara, yaitu hutan belantara Malayasia atau Indonesia. Dari Asia Tengara, tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti Srilangka, Malagasi, Karibia, Hawai dan Australia Utara. Di Indonesia manggis disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung), Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatra Barat).


Manggis merupakan salah satu komoditas buah eksotik primadona ekspor yang sangat potensial untuk dikembangkan. Manggis dijuluki Queen of the Trofical Fruit, karena memiliki cita rasa yang khas dengan keterpaduan antara warna dan kenikmatan rasa manis, asam dan sepat yang jarang dimiliki oleh buah buahan tropis lainnya.
Pembangunan pertanian ditujukan untuk meningkatkan mutu dan hasil pertanian yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk tercapainya tujuan tersebut perlu adanya imbalan atau balas jasa yang layak kepada petani atas usaha memproduksi hasil hasil pertanian.
Proses pembangunan tidak terlepas dari geliat perekonomian yang ada disuatu Negara, sehingga tolak ukur perkembangan pembangunan keadaan suatu Negara dilihat dari perkembangan ekonominya.
Pemasaran dapat diartikan sebagai proses penyaluran barang atau jasa dari titik produksi sampai ketitik konsumsi, bahkan ada yang menyebutkan sebagai upaya penjualan. Konsep paling mendasar dari pemasaran adalah adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh diri sendiri, yang akhirnya ada upaya untuk mencari pemuas kebutuhan tersebut dan produsen menyediakannya sehingga terjadi kegiatan pemasaran.


1.2    Rumusan Masalah
1. Apa kendala yang terjadi pada budidaya Manggis?
2. Mengapa tanaman Manggis hanya biasa tumbuh didaerah yang beriklim tropis?
3. Siapakah yang brperan pada budidaya Manggis?
4. Mengapa harga buah Manggis tidak selalu tetap?
5. Bagaimana cara meningkatkan kualitas, kuantitas manggis untuk diekspor?
6. Bagaimana cara paska panen yang baik itu?

1.3    Tujuan Makalah
         Teknik budidaya dan pemasaran manggis ini bertujuan untuk memberitaukan kepada pembaca betapa pentingnya varietas jenis tanaman manggis ini dibudidayakan karena Indonesia merupakan mega senter keanekaragaman hayati dan terbesar di dunia, keberhasilan pembangunan pertanian juga ditentukan oleh peran petani. Metode ini sebaiknya diterapkan sedini mungkin agar peluang terciptanya pembangunan pertanian yang efisien dapat terbuka lebar, agar biasa lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas buah manggis untuk bisa dipasarkan di luar negri.

1.4    Kegunaan Makalah
         Kegunaan makalah ini sangat erat kaitannya dalam kehidupan kita, khususnya di bidang pertanian hortikultura. Penyusun dapat memperluas wawasannya dari mulai mengkaji, penelitian hingga penyusunan makalah ini. Makalah ini juga sangat berguna bagi pembacanya, dimana pembaca dapat mengetahui dan lebih mengenal bagaimana teknik budidaya dan pemasaran buah manggis.

PEMBAHASAN

2.1 Pedoman Teknis Budidaya

         Varietas atau jenis manggis yang ditanam ini adalah jenis lokal yang spesifikasinya buah bulat, rasa segar asam manis, warna kulit buah merah ungu kecoklatan, warna daging buah putih. Tanaman kokoh dan produktif bias mencapai 100 tahun lebih, pohon manggis ini pertumbuhan awal lambat dan baru berbuah pada usia 7-8 tahun.
         Dalam budidaya manggis, angin berperan dalam penyerbukan bunga untuk tumbuhnya buah, daerah yang cocok memiliki curah hujan tahunan 1.500-2.500 mm/tahun dan merata sepanjang tahun, udaranya kisaran 22-32 drajat C.
         Pohon manggis dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan pucuk dan susuan. Kriterianya, usia pohon induk 50 tahun keatas, buah harus masak, pilih biji yang besar, buah harus sehat.
         Untuk penanaman penetapan untuk areal perkebunan manggis harus memperhatikan factor kemudahan transportasi dan sumber air. Jarak tanam digunakan sebaiknya adalah 10m x 10m pada lahan yang miring dapat digunakan jarak tanam 8m x 10m diatur dengan cara segi tiga sama kaki,atau bujur sangkar.
         Cara penanaman dapat dilakukan, siram bibit didalam polybag dengan air sampai dapat dilepaskan, masukan bibit di tengah lubang tanam, timbun dengan tanah sampai batas akar dan padatkan tanah perlahan lahan, beri naungan yang terbuat dari tiang tiang bamboo beratap jerami. Lakukan penyiangan secara terus menerus dan sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan yaitu dua kali dalam setahun. Ranting yang tumbuh kembar dan sudah tidak berbuah perlu dipangkas untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Pupuk ditaburkan dalam lubang lubang disekeliling batang dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon.
         Tanaman yang berumur dibawah lima tahun memerlukan ketersediaan air yang cukup dan terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua kali sehari, sedangkan yang berumur lebih dari lima tahun frekuensi penyiraman berangsur angsur dapat dikurangi, dan pemberian mulsa dihampirkan setebal 3-5cm menutupi tanah di sekeliling batang yang masiih kecil untuk menekan gulma, menjaga kelembaban dan aerasi dan mengurangi penguapan air atau bias juga digunakan naungan pohon pisang.
         Hama tanaman manggis di antaranya, kutu putih gejalanya kutu dewasa mengeluarkan tepung putih mengisap cairan daun dan buah, penampilan buah menjadi buruk dan mengeluarkan cairan gula yang menarik semut, cara mengendalikannya yaitu dengan cara pengurangan tajuk tanaman, pengurangan kepadatan buah, pemberian kapur anti semut.
         Penyakit tanaman manggis di antaranya, getah kuning yang disebabkan terjadi benturan pada saat penanganan pasca panen kurang baik, tanda - tandanya baru terlihat jika buah dikupas daging buah berwarna kuning, buah berasa pahit dan bila direndam buuah tenggelam. Cara mengendalikannya, yaitu dengan cara pemangkasan, pengaturan pengairan, perbaikan drainasi, sanitasi kebun.
         Tingkat kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu dan daya simpan manggis. Buah dipanen setelah berumur 104 hari sejak bunga mekar. Panen dilakukan dengan cara memetik pangkal tangkai buah dengan alat bantu pisau tajam galah, penyimpanan pada ruangan temperature 4-6 drajat C, buah dapat tetap segar selama 40 hari.

2.3 Potensi Perbaikan Pemasaran Hasil
         Banyak cara dan usaha untuk memperbaiki pemasaran, tapi cara yang paling efektip apabila cara tersebut menimbulkan kepuasan di semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Jika cara itu menimbulkan kepuasan satu pihak sementara pihak lain kepuasannya menurun berarti cara tersebut tidak menunjukan perbaikan pemasaran.
         Upaya yang harus dilakukan:
1.      Memperluas dan memperbesar permintaan pasar
Berarti berupaya untuk menambah jumlah populasi dan pengeluaran konsumen terhadap suatu barang. Meningkattkan nilai tambah produk berarti merubah bentuk produk pertanian menjadi bentuk lain dapat dilakukan dengan menambah pengetahuan dan teknologi, missal industry pengalengan buah-buahan, sehingga dapat diekspor keluar negri, ini akan meningkatkkan permiintaan pasar.
2.      Melakukan dan memperbaiki standardisasi dan grading
Selera dan preferensi konsumen tidak akan seragam, maka mereka membeli produk dalam jumlah dan kualitas berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan upaya standardisasi dan grading agar pembelian produk dapat disesuaikan dengan selera, freferensi dan kemampuannya.
3.      Pemasaran yang teratur baik
Dimaksudkan adalah suatu keadaan dimana kebijakan dan kegiatan pemasaran yang dijalankan dapat mengakibatkan pengaruh yang baik terhadap peningkatan potensi permintaan, pengaliran produk dari produsen ke konsumen secara kontinyu berdasarkan waktu, jumlah, tempat yang tepat dan selera yang disenangi konsumen. Pengaturan pemasaran produkharus disesuaikan dengan kondisi-kondisi pasar yang berlaku.
4.      Peranan Gabungan Kelompok Tani
Pembentukan GAPOKTAN bertujuan agar petani produsen menerima harga produk tinggi dan konsumen dapat membayar dengan harga rendah disbanding dengan harga-harga eceran. Oleh karena ituu GAPOKTAN merupakan suatu badan yang dapat menggantikan fungsi dari lembaga perantara pemasaran khususnya pedagang pengumpul dengan syarat dapat melakukan efisiensi dalam biaya pemasaran yang lain. Jika tidak mampu sudah dapat dipastikan bahwa GAPOKTAN tidak ada manfaatnya.


PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Manggis merupakan salah satu komoditas buah eksotik primadona ekspor yang sangat potensial untuk dikembangkan. Manggis dijuluki Ratu nya buah, karena memiliki cita rasa yang khas dengan perpaduan antara warna dan kenikmatan rasa manis, asam dan sepat yang jarang dimiliki oleh buah buahan tropis lainnya.
Khasiatnya bisa dibuktikan, akar pohon manggis bias mengatasi menstruasi yang tidak teratur, kulit batangnya bias mengatasi diare dan sariawan mulut, dan buahnya busa kita makan yang rasanya enak, potensial untuk dibuat sari buah. Memperhatikan kandungan kimianya buah manggis mempunyai potensi untuk diteliti dan dikembangkan lebih lanjut, baik dalam bidang farmasi maupun bidang lainnya.
Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang secara keseluruhan saling ada keterkaitan antara produsen, lembaga pemasaran dan konsumen. Dalam system pemasaran masing-masing tidak dapat berdiri sendiri tapi merupakan komponen yang utuh dari suatu system. Sehingga salah satu pakar ekonomi pertanian menyatakan, sistem pemasaran yang efisien adalah system yang mampu memberikan keadilan yang layak kepada yang terlibat didalam proses pemasaran dari harga yang dibayarkan konsumen.

3.2. Saran
         Dalam kesempatan ini penyusun mencoba menyampaikan beberapa saran terkait dengan makalah ini.
1.      Mahasiswa hendaknya tidak tertinggal informasi tentang Teknik Budidaya dan Pemasaran Manggis.
2.      Sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa pertanian hendaknya kita melakukan yang terbaik demi pembangunan pertanian kita.
3.      Mahasiswa sebaiknya lebih mengkaji tentang metode pertanian karena ternyata ruang lingkup pertanian itu sangatlah luas.




DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat DIKTI, 2001.
         Panduan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di PT.
         Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta.
Winarso Drajad Widodo, 2005, Jendela Cakrawala Kewirausahaan, 

0 komentar:

Posting Komentar

 
;