PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Manggis merupakan tanaman buah
berupa pohon yang berasal dari hutan tropis yang teduh di kawasan Asia
Tenggara, yaitu hutan belantara Malayasia atau Indonesia. Dari Asia Tengara,
tanaman ini menyebar ke daerah Amerika Tengah dan daerah tropis lainnya seperti
Srilangka, Malagasi, Karibia, Hawai dan Australia Utara. Di Indonesia manggis
disebut dengan berbagai macam nama lokal seperti Manggu (Jawa Barat), Manggus (Lampung),
Manggusto (Sulawesi Utara), Manggista (Sumatra Barat).
Manggis merupakan salah satu
komoditas buah eksotik primadona ekspor yang sangat potensial untuk
dikembangkan. Manggis dijuluki Queen of
the Trofical Fruit, karena memiliki cita rasa yang khas dengan keterpaduan
antara warna dan kenikmatan rasa manis, asam dan sepat yang jarang dimiliki
oleh buah buahan tropis lainnya.
Pembangunan pertanian
ditujukan untuk meningkatkan mutu dan hasil pertanian yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan petani. Untuk tercapainya tujuan tersebut perlu
adanya imbalan atau balas jasa yang layak kepada petani atas usaha memproduksi
hasil hasil pertanian.
Proses pembangunan tidak
terlepas dari geliat perekonomian yang ada disuatu Negara, sehingga tolak ukur perkembangan
pembangunan keadaan suatu Negara dilihat dari perkembangan ekonominya.
Pemasaran dapat diartikan
sebagai proses penyaluran barang atau jasa dari titik produksi sampai ketitik
konsumsi, bahkan ada yang menyebutkan sebagai upaya penjualan. Konsep paling
mendasar dari pemasaran adalah adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh
diri sendiri, yang akhirnya ada upaya untuk mencari pemuas kebutuhan tersebut
dan produsen menyediakannya sehingga terjadi kegiatan pemasaran.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa kendala yang terjadi pada budidaya Manggis?
2. Mengapa tanaman Manggis hanya biasa tumbuh
didaerah yang beriklim tropis?
3. Siapakah yang brperan pada budidaya Manggis?
4. Mengapa harga buah Manggis tidak selalu tetap?
5. Bagaimana cara meningkatkan kualitas,
kuantitas manggis untuk diekspor?
6. Bagaimana cara paska panen yang baik itu?
1.3 Tujuan Makalah
Teknik
budidaya dan pemasaran manggis ini bertujuan untuk memberitaukan kepada pembaca
betapa pentingnya varietas jenis tanaman manggis ini dibudidayakan karena
Indonesia merupakan mega senter keanekaragaman hayati dan terbesar di dunia,
keberhasilan pembangunan pertanian juga ditentukan oleh peran petani. Metode
ini sebaiknya diterapkan sedini mungkin agar peluang terciptanya pembangunan
pertanian yang efisien dapat terbuka lebar, agar biasa lebih meningkatkan
kualitas dan kuantitas buah manggis untuk bisa dipasarkan di luar negri.
1.4 Kegunaan Makalah
Kegunaan
makalah ini sangat erat kaitannya dalam kehidupan kita, khususnya di bidang
pertanian hortikultura. Penyusun dapat memperluas wawasannya dari mulai
mengkaji, penelitian hingga penyusunan makalah ini. Makalah ini juga sangat
berguna bagi pembacanya, dimana pembaca dapat mengetahui dan lebih mengenal
bagaimana teknik budidaya dan pemasaran buah manggis.
PEMBAHASAN
2.1
Pedoman Teknis Budidaya
Varietas
atau jenis manggis yang ditanam ini adalah jenis lokal yang spesifikasinya buah
bulat, rasa segar asam manis, warna kulit buah merah ungu kecoklatan, warna
daging buah putih. Tanaman kokoh dan produktif bias mencapai 100 tahun lebih,
pohon manggis ini pertumbuhan awal lambat dan baru berbuah pada usia 7-8 tahun.
Dalam
budidaya manggis, angin berperan dalam penyerbukan bunga untuk tumbuhnya buah,
daerah yang cocok memiliki curah hujan tahunan 1.500-2.500 mm/tahun dan merata
sepanjang tahun, udaranya kisaran 22-32 drajat C.
Pohon
manggis dapat diperbanyak dengan biji/bibit hasil penyambungan pucuk dan susuan.
Kriterianya, usia pohon induk 50 tahun keatas, buah harus masak, pilih biji
yang besar, buah harus sehat.
Untuk
penanaman penetapan untuk areal perkebunan manggis harus memperhatikan factor
kemudahan transportasi dan sumber air. Jarak tanam digunakan sebaiknya adalah
10m x 10m pada lahan yang miring dapat digunakan jarak tanam 8m x 10m diatur
dengan cara segi tiga sama kaki,atau bujur sangkar.
Cara
penanaman dapat dilakukan, siram bibit didalam polybag dengan air sampai dapat
dilepaskan, masukan bibit di tengah lubang tanam, timbun dengan tanah sampai
batas akar dan padatkan tanah perlahan lahan, beri naungan yang terbuat dari
tiang tiang bamboo beratap jerami. Lakukan penyiangan secara terus menerus dan
sebaiknya dilakukan bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan yaitu dua kali
dalam setahun. Ranting yang tumbuh kembar dan sudah tidak berbuah perlu
dipangkas untuk mencegah serangan hama dan penyakit. Pupuk ditaburkan dalam
lubang lubang disekeliling batang dengan diameter sejauh ukuran tajuk pohon.
Tanaman
yang berumur dibawah lima tahun memerlukan ketersediaan air yang cukup dan
terus menerus sehingga harus disiram satu sampai dua kali sehari, sedangkan
yang berumur lebih dari lima tahun frekuensi penyiraman berangsur angsur dapat
dikurangi, dan pemberian mulsa dihampirkan setebal 3-5cm menutupi tanah di
sekeliling batang yang masiih kecil untuk menekan gulma, menjaga kelembaban dan
aerasi dan mengurangi penguapan air atau bias juga digunakan naungan pohon
pisang.
Hama
tanaman manggis di antaranya, kutu putih gejalanya kutu dewasa mengeluarkan
tepung putih mengisap cairan daun dan buah, penampilan buah menjadi buruk dan
mengeluarkan cairan gula yang menarik semut, cara mengendalikannya yaitu dengan
cara pengurangan tajuk tanaman, pengurangan kepadatan buah, pemberian kapur
anti semut.
Penyakit
tanaman manggis di antaranya, getah kuning yang disebabkan terjadi benturan
pada saat penanganan pasca panen kurang baik, tanda - tandanya baru terlihat jika buah
dikupas daging buah berwarna kuning, buah berasa pahit dan bila direndam buuah
tenggelam. Cara mengendalikannya, yaitu dengan cara pemangkasan, pengaturan
pengairan, perbaikan drainasi, sanitasi kebun.
Tingkat
kematangan sangat berpengaruh terhadap mutu dan daya simpan manggis. Buah
dipanen setelah berumur 104 hari sejak bunga mekar. Panen dilakukan dengan
cara memetik pangkal tangkai buah dengan alat bantu pisau tajam galah,
penyimpanan pada ruangan temperature 4-6 drajat C, buah dapat tetap segar
selama 40 hari.
2.3
Potensi Perbaikan Pemasaran Hasil
Banyak
cara dan usaha untuk memperbaiki pemasaran, tapi cara yang paling efektip
apabila cara tersebut menimbulkan kepuasan di semua pihak yang terlibat dalam
kegiatan pemasaran. Jika cara itu menimbulkan kepuasan satu pihak sementara pihak
lain kepuasannya menurun berarti cara tersebut tidak menunjukan perbaikan
pemasaran.
Upaya yang harus dilakukan:
1.
Memperluas dan memperbesar permintaan
pasar
Berarti berupaya untuk
menambah jumlah populasi dan pengeluaran konsumen terhadap suatu barang.
Meningkattkan nilai tambah produk berarti merubah bentuk produk pertanian
menjadi bentuk lain dapat dilakukan dengan menambah pengetahuan dan teknologi,
missal industry pengalengan buah-buahan, sehingga dapat diekspor keluar negri,
ini akan meningkatkkan permiintaan pasar.
2.
Melakukan dan memperbaiki
standardisasi dan grading
Selera dan preferensi konsumen
tidak akan seragam, maka mereka membeli produk dalam jumlah dan kualitas
berbeda-beda. Oleh karena itu diperlukan upaya standardisasi dan grading agar
pembelian produk dapat disesuaikan dengan selera, freferensi dan kemampuannya.
3.
Pemasaran yang teratur baik
Dimaksudkan adalah suatu
keadaan dimana kebijakan dan kegiatan pemasaran yang dijalankan dapat
mengakibatkan pengaruh yang baik terhadap peningkatan potensi permintaan,
pengaliran produk dari produsen ke konsumen secara kontinyu berdasarkan waktu,
jumlah, tempat yang tepat dan selera yang disenangi konsumen. Pengaturan
pemasaran produkharus disesuaikan dengan kondisi-kondisi pasar yang berlaku.
4.
Peranan Gabungan Kelompok Tani
Pembentukan GAPOKTAN bertujuan agar
petani produsen menerima harga produk tinggi dan konsumen dapat membayar dengan
harga rendah disbanding dengan harga-harga eceran. Oleh karena ituu GAPOKTAN
merupakan suatu badan yang dapat menggantikan fungsi dari lembaga perantara
pemasaran khususnya pedagang pengumpul dengan syarat dapat melakukan efisiensi
dalam biaya pemasaran yang lain. Jika tidak mampu sudah dapat dipastikan bahwa
GAPOKTAN tidak ada manfaatnya.
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Manggis merupakan salah satu
komoditas buah eksotik primadona ekspor yang sangat potensial untuk
dikembangkan. Manggis dijuluki Ratu nya buah, karena memiliki cita rasa yang khas dengan perpaduan antara warna dan kenikmatan rasa manis, asam dan sepat yang jarang dimiliki
oleh buah buahan tropis lainnya.
Khasiatnya bisa dibuktikan,
akar pohon manggis bias mengatasi menstruasi yang tidak teratur, kulit
batangnya bias mengatasi diare dan sariawan mulut, dan buahnya busa kita makan
yang rasanya enak, potensial untuk dibuat sari buah. Memperhatikan kandungan
kimianya buah manggis mempunyai potensi untuk diteliti dan dikembangkan lebih
lanjut, baik dalam bidang farmasi maupun bidang lainnya.
Pemasaran merupakan suatu
kegiatan yang secara keseluruhan saling ada keterkaitan antara produsen,
lembaga pemasaran dan konsumen. Dalam system pemasaran masing-masing tidak
dapat berdiri sendiri tapi merupakan komponen yang utuh dari suatu system.
Sehingga salah satu pakar ekonomi pertanian menyatakan, sistem pemasaran yang
efisien adalah system yang mampu memberikan keadilan yang layak kepada yang
terlibat didalam proses pemasaran dari harga yang dibayarkan konsumen.
3.2.
Saran
Dalam
kesempatan ini penyusun mencoba menyampaikan beberapa saran terkait dengan
makalah ini.
1.
Mahasiswa hendaknya tidak tertinggal
informasi tentang Teknik Budidaya dan Pemasaran Manggis.
2.
Sebagai mahasiswa khususnya mahasiswa
pertanian hendaknya kita melakukan yang terbaik demi pembangunan pertanian
kita.
3.
Mahasiswa sebaiknya lebih mengkaji
tentang metode pertanian karena ternyata ruang lingkup pertanian itu sangatlah
luas.
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat
Pembinaan Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat DIKTI, 2001.
Panduan
Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di PT.
Departemen Pendidikan Nasional,
Jakarta.
Winarso
Drajad Widodo, 2005, Jendela Cakrawala
Kewirausahaan,
0 komentar:
Posting Komentar