Kamis, 16 Agustus 2012

PERAN POLITIK KIAI Studi Pilkada di Tasikmalaya

ABSTRAKSI
 PERAN POLITIK KIAI 
Studi Pilkada  di Tasikmalaya 

OLEH:

ENCEP ABDUSSALAM

Politik sekarang ini acapkali dimaknai sebagai sebuah “ritualitas kotor” yang jauh dari nilai-nilai kepatutan. Ikon politik seperti ini memang dapat dikatakan telah berurat akar dikalangan masyarakat. Apalagi masyarakat kita memasuki ruang baru transisi demokrasi yang kiranya pemaknaan akan hal itu ditempuh cara dan metoda yang tidak semestinya. Dengan kata lain di era euphoria demokrasi semua politisi menggiring kepada sebuah istilah dengan teriakan; “Atas Nama Demokrasi"

Adapun esensi dari politik yang sesungguhnya berupa adanya nilai-nilai keadilan, kebersamaan, kegotong-royongan, kedaulatan, kepekaan, kejujuran, dll. yang merupakan corak khas politik gaya ketimuran hanya tampak kelihatan dipermukaan dan kini hanya dijadikan jargon saja. Maka tak heran dunia politik praktis kita menjadi sebuah momok yang sangat garang. Image wajah politik yang humanis seolah tak pernah hadir dan terkuak.
Hadirnya Kiai dalam arena politik praktis merupakan suatu hal yang dilematis. Sebagai seorang yang mempunyai kedudukan dan wibawa tinggi di masyarakat karena kemampuannya dalam bidang agama yang berorientasi kepada kemaslahatan umat, Kiai juga dihadapkan dengan adanya tawaran untuk aktif dalam bidang politk yang bersipan sektoral baik itu pasrtisipasi secara aktif atau tidak. Namun, eksistensinya dalam dunia politik patut diperhitungkan. Dari beberapa telaah pustaka yang penyusun dapatkan, keterlibatan Kiai dalam politik saat ini menjadikan Kiai hilang kharisma dan wibawa sehigga di mata masyarakat ia disejajarkan dengan stataus sosial lain. Kenyataan seperti ini apakah sama dengan apa yang terjadi pada Pilkada 2006 di Tasikmalaya
Penelitian yang penulis lakukan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian lapangan (library research), dengan pengumpulan data melalui interview, observsi objek, penelusuran bahan dokumen dan buku-buku, serta melaui internet. Sedang pendekatannya adalah normatif-sosiologis yaitu cara mendekati masalah yang akan diteliti dengan melihat apakah sesuatu itu baik atau buruk, benar atau salah menurut norma yang ada, dan yang dimaksud norma disini adalah norma agama Islam dan adat istiadat. Dan pendekatan masalah yang sedang diteliti dengan melihat kondisi sosial dari obyek yang diteliti.
Dengan menggunakan metode tersebut, penulis dapat menyimpulkan bahwa, peran politik Kiai dalam Pada Pilkada 2006 di Tasikmalaya, Kiai memegang peran sangat penting dalam memenagkan Calon Kepala dan Wakil Kepala Daerah periode 2006-2011. hal ini tentunya tidak terlepas dari adanya kepercayaan dan sifat sami’ na> wa ata’ na> terhadap Kiai. Selain iti faktor kharisma dan kedudukan sosial yang tinggi mejadikannaya Kiai sebagai patron dalam segala tindakan dan pilihan sebagian besar masyarakat Kabupaten Tasikmalaya.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;