Rabu, 08 Agustus 2012

USAHA AGRIBISNIS MANGGIS



A.    Persiapan Lahan
Persiapan lahan untuk tanaman manggis terdiri dari penyiangan, pengolahan lahan, pembuatan lubang tanam, pemberian pupuk dasar dan penanaman pohon naungan. Penyiangan adalah membersihkan kebun dari rumput-rumput atau gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan dan produksi tanaman. Tujuan penyiangan ini adalah menghindari persaingan penyerapan unsur hara yang dibutuhkan  tanaman utama (manggis) oleh tanaman pengganggu (gulma dan rumput), (Direktorat Budidaya Tanaman Buah, 2005).


Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan menggunakan parang atau kored dan cangkul. Pengolahan lahan ini, menebang dan mendongkel  pohon-pohon yang tidak diperlukan yang tumbuh pada areal pertanaman, sehingga lahan bersih dari sisa-sisa akar tanaman. Pengolahan lahan ini dilakukan secara manual satu kali dalam  satu tahun. Pembuatan lubang tanam bertujuan untuk menjamin pertumbuhan dan produksi optimal tanaman (Direktorat Budidaya Tanaman Buah, 2005).
Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang. Pemberian pupuk dasar ini dimaksudkan untuk menambah kesuburan tanah dan menambah bahan organik sehingga tanaman mampu berproduksi secara maksimal. Dosis pupuk kandang yang diberikan untuk lahan seluas 1 hektar adalah sebanyak 130 karung dengan kapasitas per karung 50 kilogram.
Penanaman pohon naungan ini bertujuan untuk memberikan lingkungan tumbuh sesuai dengan kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman tersebut sebagai tanaman pelindung (Direktorat Budidaya Tanaman Buah, 2005). Penanaman pohon naungan dilaksanakan 3 bulan sebelum penanaman manggis. Adapun yang dijadikan sebagai pohon naungan ini adalah pohon petai dan pisang, karena selain hasilnya dapat dimanfaatkan juga dapat menghambat pertumbuhan gulma.
B.     Penanaman
Tanaman manggis ditanam pada awal musim hujan agar kelembaban tanah dapat terjaga. Penanaman tanaman manggis harus dilakukan secara benar supaya pertumbuhan dan produksi tanaman manggis diperoleh secara optimal. Adapun langkah langkah penanaman tanaman manggis adalah sebagai  berikut :
1)    Menetapkan titik lubang tanam dengan jarak tanam 10 x 10 meter untuk benih dari perbanyakan biji.
2)    Membuat lubang tanam berukuran 50 cm x 50 cm  x 50 cm.
3)    Tanah digali sedalam 50 cm, tanah galian bagian atas diletakan pada sisi kanan dan tanah bagian bawah diletakan disisi kiri lubang tanam.
4)    Lubang tanam dibiarkan terbuka selama 15 – 30 hari, untuk mendapatkan aerasi yang baik.
5)    Tanah galian bagian atas dikembalikan ke lubang terlebih dahulu setelah dicampur dengan 20 kilogram pupuk kandang.
6)    Benih ditanam hingga ± 5 cm diatas pangkal batang.
7)    Lakukan penanaman bibit manggis pada awal musim hujan kemudian diberi naungan, usahakan tanaman mengarah ke timur agar mendapatkan sinar matahari pagi. Pemberian naungan bertujuan untuk mencegah layu dan kematian pada benih yang baru ditanam.
C.    Penyulaman
Penyulaman dilakukan karena tanaman manggis yang ditanam petumbuhannya kurang baik bahkan ada juga yang mati serta hilang. Penyulaman dilakukan pada tahun ke dua.
D.    Penyiangan
Penyiangan yang dimaksudkan adalah untuk mencegah :
1)    Persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara antara tanaman manggis dan gulma.
2)    Hama dan penyakit yang terdapat pada tanaman manggis.
3)    Gangguan terhadap tanaman manggis terutama yang merambat pada tanaman manggis.
4)    Terjadinya kesulitan dalam pemeliharaan dan panen.
Penyiangan dilakukan secara manual setiap satu kali dalam satu tahun. Pengendalian gulma secara manual dilakukan dengan membabat habis gulma-gulma disekitar tanaman manggis dengan menggunakan parang dan cangkul.
E.     Pemupukan
Pemupukan adalah menambah bahan kedalam tanah dengan maksud untuk meningkatkan kadar unsur hara yang diserap tanaman dari dalam tanah sehingga pertumbuhan, hasil dan kualitas dari tanaman yang tumbuh diatasnya dapat ditingkatkan.   
Adapun tujuan pemupukan pada tanaman manggis adalah :
1)    Meningkatkan/ mempertahankan unsur hara di dalam tanah.
2)    Mengoptimalkan pertumbuhan tanaman untuk berproduksi.
3)    Mempertahankan kondisi tanaman tetap stabil dalam memproduksi buah.
4)    Meningkatkan produksi dan mutu buah.
Pada tanaman belum menghasilkan (TBM) pemupukan diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan mempertahankan daya tahan tanaman terhadap hama dan penyakit. Sedangkan pada tanaman menghasilkan untuk menambah unsur hara di dalam tanah supaya produktifitas manggis tinggi, lebih tahan terhadap hama dan penyakit, dan agar usia produktif lebih lama. Banyaknya pupuk yang diberikan erat hubungannya dengan tajuk tanaman. Semakin rindang tajuk semakin banyak jumlah pupuk yang dibutuhkan tanaman.
Cara pemupukan tanaman manggis adalah sebagai berikut :
1)    Pupuk diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu setengah dosis pupuk pada saat menjelang tanaman akan berbunga yaitu pada awal musim hujan dan setengah dosis lagi sesudah panen yaitu pada akhir musim hujan.
2)    Pupuk diberikan dalam larikan melingkar batang sedalam 10 – 20 cm tepat di bawah tepi tajuk, lalu tutup dengan tanah dan langsung disiram sehingga cukup basah (lembab).
Dosis pupuk yang diberikan erat hubungannya dengan tajuk tanaman. Semakin rindang tajuk tanaman semakin banyak dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman. Adapun dosis pupuk untuk tanaman manggis dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Dosis Pemberian Pupuk untuk Tanaman Manggis.
Umur Tanaman(tahun)
Pupuk Kandang (kg/pohon)
Masa Juvenil

1 – 2 tahun
50
2 – 4 tahun
50
4 – 6 tahun
100
Masa Produktif

6 – 8 tahun
100
8 –10 tahun
200
> 10 tahun
200

F.     Pengendalian Hama dan Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit merupakan tindakan pencegahan gangguan tanaman yang disebabkan oleh hama, penyakit dan gulma, agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Adapun tujuan pengendalian hama dan penyakit adalah :
1)    Menghindari kerugian ekonomi berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan penurunan mutu (kualitas) produk.
2)    Menjaga keselamatan, kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan.
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman manggis tidak dilakukan secara kimiawi tetapi dengan pengendalian secara manual yaitu dengan pemangkasan bagian tanaman yang terserang kemudian dibakar. Penyakit yang sering menyerang tanaman manggis adalah busuk akar merah   (Ganoderma pseudoferreum) dan akar coklat (Fomes noxius), kanker batang atau cabang (Botryosphaeria ribis), bercak daun (Pestalotiopsisi sp), dan getah kuning (Fusarium Sp), sedangkan hama yang banyak ditemui adalah hama tupai.
G.    Pemangkasan
Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman manggis yaitu dengan memangkas cabang dan ranting yang tidak produktif, kering dan ranting yang mengarah ke dalam, tunas air dan ranting yang terserang Organisme Pengganggu Tumbuhan. Adapun tujuan pemangkasan pada tanaman manggis adalah :
1)    Membentuk percabangan yang ideal.
2)    Merangsang pertumbuhan tunas-tunas produktif.
3)    Meningkatkan penetrasi cahaya matahari pada tajuk.
4)    Memudahkan dalam pemeliharaan.
5)    Mengurangi resiko serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan.
Pemangkasan dilakukan setelah panen atau pada awal musim hujan dan dilakukan secara serentak. Pemangkasan tanaman manggis pada tanaman muda kurang 7 tahun tidak perlu dilakukan, karena sinar matahari masih dapat masuk  ke  dalam tajuk. Pemangkasan dilakukan pada umur tanam lebih 8 tahun. Alat yang digunakan dalam pemangkasan adalah gunting stek dan gergaji.

H.    Panen
Panen adalah memetik buah yang siap di panen atau sudah mencapai tingkat kematangan optimal sesuai persyaratan yang telah ditentukan, sedangkan tujuan panen adalah memperoleh buah yang sesuai standar mutu yang diinginkan konsumen. Tanaman manggis yang berasal dari pembiakan generatif (berasal dari biji) mulai berbuah pada umur 7 – 8 tahun tergantung pada kesuburan tanah, kondisi iklim dan teknik budidaya.
Tanaman manggis berbuah satu kali dalam setahun. Namun, musim berbunga  dan musim panen buah manggis berbeda untuk setiap daerah. Di Puspahiang musim panen manggis berlangsung pada mulai bulan Juli sampai dengan bulan Maret dan puncak panen pada bulan Februari pada musim panen biasa dan panen raya terjadi 3 sampai 4 tahun sekali dengan masa panen mencapai 5 bulan yaitu mulai bulan Januari sampai dengan bulan Mei bahkan ada yang sampai bulan Juni.
Hasil panen buah manggis pada tanaman yang baru berbuah (umur 8 tahun) umumnya masih rendah (sedikit), yaitu sekitar 5 – 10 kilogram per pohon, produksi buah lambat laun akan meningkat seiring dengan meningkatnya umur tanaman dan produksi buah akan stabil setelah tanaman berumur 30 tahun. Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Produksi manggis di Kabupaten Tasikmalaya, 2005.
No
Umur Tanaman (tahun)
Produksi (kg)
1
8
1 - 5
2
10
20
3
15
50 – 100
4
20
150 – 200
5
25
200
6
>30
300
Sumber : Dinas Pertanian Kabupaten Tasikmalaya, 2005.
 Penanganan panen hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)    Kemasakan Buah
Tujuan penentuan waktu petik adalah untuk mendapatkan kematangan sesuai dengan permintaan pasar. Buah manggis yang telah mencapai tingkat kematangan optimal ditandai dengan penampakan fisik buah, yakni kulit buah telah berwarna ungu kemerah-merahan hingga merah. Buah kelewat matang memiliki kulit buah berwarna ungu kehitam-hitaman dan buah yang belum matang memiliki kulit buah berwarna hijau muda. Dari berbunga hingga matang, umumnya memerlukan waktu 104 – 110 hari. Pemanenan buah pada satu pohon dapat dilakukan beberapa kali karena proses pematangan buahnya tidak bersamaan. Oleh karena itu, usahakan pemetikan buah manggis harus berdasarkan tingkat kematangan buah yaitu indeks kematangan tingkat 3 dan 4. Untuk lebih jelasnya indek kematangan buah manggis dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Tingkat Indeks Kematangan Buah Manggis Segar, 2007.
Indeks
Kematangan Buah
Penjelasan
Indek 0
Warna buah kuning kehijauan, kulit buah masih banyak mengandung getah dan buah belum siap dipetik/dipanen
Indek 1
Warna kulit buah hijau kekuningan, buah belum tua dan getah masih banyak. Isi buah masih sulit dipisahkan dari daging. Buah belum siap dipanen.
Indek 2
Warna kulit buah kuning kemerahan dengan bercak merata hampir merata. Buah hampir tua dan getah mulai berkurang. Isi buah masih sulit dipisahkan dari daging kulit. Buah belum siap dipanen
Indek 3
Warna kulit buah merah kecoklatan. Kulit buah masih bergetah. Isi buah sudah dapat dipisahkan dari daging kulit. Buah disarankan dapat dipetik untuk tujuan ekspor.
Indek 4
Warna kulit buah merah keunguan. Kulit buah masih sedikit bergetah. Isi buah sudah dapat dipisahkan dari daging kulit dan buah dapat dikonsumsi. Buah dapat dipetik untuk tujuan ekspor.
Indek 5
Warna kulit buah ungu kemerahan. Buah mulai masak dan siap dikonsumsi. Getah telah hilang dan isi buah mudah dilepaskan. Buah lebih sesuai untuk pasar domestik.
Indek 6
Warna kulit buah ungu kehitaman. Buah sudah masak. Buah sesuai untuk pasar domestik dan siap saji.
Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura, 2007.
2)    Cara Panen
Tujuan mengetahui cara panen adalah untuk mendapatkan penampakkan buah yang seragam, mulus dan bersih sesuai dengan permintaan pasar. Panen buah manggis dilakukan dengan cara memetik atau memotong pangkal tangkai buah. Pemetikan buah yang tidak terjangkau aleh tangan dapat dilakukan dengan menggunakan galah bambu yang ujungnya dilengkapi songgok berbentuk lingkaran atau bulat lonjung dan diberi jala untuk menampung buah. Buah manggis yang akan di petik dimasukkan ke dalam lingkaran pada songgok tersebut, kemudian galah digoyang-goyangkan dengan di dorong dan di tarik sampai buah terlepas dari tangkainya. Buah manggis yang telah lepas akan masuk ke dalam songgok atau kantong jala.
Buah manggis yang telah di petik dimasukkan ke dalam wadah pengumpulan buah (keranjang) dan segera dikumpulkan di tempat yang teduh agar tidak terkena cahaya matahari langsung.
I.       Pasca Panen
Buah manggis yang telah dipetik, sebelum sampai kepada konsumen (pasar), masih memerlukan penangan lebih lanjut. Penanganan pasca panen buah manggis meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1)        Sortasi dan Grading
Buah manggis yang di panen umumnya memiliki ukuran dan tingkat kerusakan yang beragam. ada buah manggis yang berukuran besar, berukuran sedang dan berukuran kecil, maka perlu pemisahan (sortasi) untuk menyeragamkannya, baik dari segi ukuran buah, tingkat kematangan buah dan tingkat kerusakan buah.
Sortasi adalah kegiatan memisah-misahkan buah manggis yang baik dan     buah-buah yang rusak serta memisahkan-misahkan buah manggis berdasarkan besar kecilnya buah. Grading adalah pengelompokan buah menjadi beberapa kelas mutu.
Kegiatan sortasi buah manggis yang sehat dipisahkan dari buah manggis yang rusak (cacat), baik karena memar atau yang terserang hama dan penyakit, dan memisah-misahkan buah manggis yang berukuran besar dan kecil. Setelah dilakukan sortasi, buah manggis dikelompokan (grading) berdasarkan standar mutu buah. Ukuran buah manggis tersebut dapat di lihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah, Berat, Lingkar Buah.
Grade
Jumlah Buah
(1 kg)
Berat Buah
(g)
Lingkaran Buah
(mm)
Grade Super A
6 – 8
> 125
> 62
Grade A
10
101 – 125
59 – 62
Grade B
13
76 – 100
53 – 58
Grade C
   15
51 – 75
46 – 52
Sumber : Direktorat Jenderal Hortikultura. 2007.
2)        Penyimpanan
Kesegaran buah manggis selama belum terjual harus dapat dipertahankan. Oleh karena itu, penyimpanan buah manggis sebelum terjual harus dapat melindungi buah dari kerusakan karena hama dan penyakit di tempat penyimpanan atau karena faktor biologis buah itu sendiri. Dengan penyimpanan yang baik, maka kesegaran buah dan mutu buah tetap baik hingga sampai di pasaran (konsumen).
Buah manggis yang sudah mengalami sortasi dan grading di simpan dalam keranjang dan ditempatkan di tempat yang tidak terkena matahari langsung dan diusahakan di tempat yang lembab misalnya gudang.
3)        Pengemasan dan Pengangkutan
Buah manggis yang diangkut ke pusat-pusat pemasaran harus dikemas dengan baik. Pengemasan bertujuan untuk mencegah kerusakan buah selama pengangkutan, baik kerusakan mekanis karena gesekan, tekanan dan himpitan maupun kerusakan fisiologis karena proses transpirasi dan proses respirasi. Selain itu, pengemasan juga berfungsi untuk memudahkan pengangkutan.
Pengemasan buah manggis dapat menggunakan kotak kemas yang terbuat dari kayu (untuk kualitas BS), karton atau keranjang. Untuk perjalanan jarak jauh, pengemasan buah manggis sebaiknya menggunakan kemasan kotak kayu atau keranjang.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;