A. Persiapan Lahan
Persiapan lahan untuk tanaman manggis terdiri dari penyiangan,
pengolahan lahan, pembuatan lubang tanam, pemberian pupuk dasar dan penanaman
pohon naungan. Penyiangan adalah membersihkan kebun dari rumput-rumput atau
gulma yang dapat mengganggu pertumbuhan dan produksi tanaman. Tujuan penyiangan
ini adalah menghindari persaingan penyerapan unsur hara yang dibutuhkan tanaman utama (manggis) oleh tanaman
pengganggu (gulma dan rumput), (Direktorat Budidaya Tanaman Buah, 2005).
Penyiangan dilakukan secara manual yaitu dengan
menggunakan parang atau kored dan cangkul. Pengolahan lahan ini, menebang dan
mendongkel pohon-pohon yang tidak
diperlukan yang tumbuh pada areal pertanaman, sehingga lahan bersih dari
sisa-sisa akar tanaman. Pengolahan lahan ini dilakukan secara manual satu kali
dalam satu tahun. Pembuatan lubang tanam
bertujuan untuk menjamin pertumbuhan dan produksi optimal tanaman (Direktorat
Budidaya Tanaman Buah, 2005).
Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk kandang.
Pemberian pupuk dasar ini dimaksudkan untuk menambah kesuburan tanah dan
menambah bahan organik sehingga tanaman mampu berproduksi secara maksimal.
Dosis pupuk kandang yang diberikan untuk lahan seluas 1 hektar adalah sebanyak
130 karung dengan kapasitas per karung 50 kilogram.
Penanaman pohon naungan ini bertujuan untuk memberikan
lingkungan tumbuh sesuai dengan kondisi tanah yang baik bagi pertumbuhan
tanaman tersebut sebagai tanaman pelindung (Direktorat Budidaya Tanaman Buah,
2005). Penanaman pohon naungan dilaksanakan 3 bulan sebelum penanaman manggis.
Adapun yang dijadikan sebagai pohon naungan ini adalah pohon petai dan pisang,
karena selain hasilnya dapat dimanfaatkan juga dapat menghambat pertumbuhan
gulma.
B. Penanaman
Tanaman manggis ditanam pada awal musim hujan agar
kelembaban tanah dapat terjaga. Penanaman tanaman manggis harus dilakukan
secara benar supaya pertumbuhan dan produksi tanaman manggis diperoleh secara
optimal. Adapun langkah langkah penanaman tanaman manggis adalah sebagai berikut :
1)
Menetapkan titik lubang tanam
dengan jarak tanam 10 x 10 meter untuk benih dari perbanyakan biji.
2)
Membuat lubang tanam berukuran
50 cm x 50 cm x 50 cm.
3)
Tanah digali sedalam 50 cm,
tanah galian bagian atas diletakan pada sisi kanan dan tanah bagian bawah
diletakan disisi kiri lubang tanam.
4)
Lubang tanam dibiarkan terbuka
selama 15 – 30 hari, untuk mendapatkan aerasi yang baik.
5)
Tanah galian bagian atas
dikembalikan ke lubang terlebih dahulu setelah dicampur dengan 20 kilogram
pupuk kandang.
6)
Benih ditanam hingga ± 5 cm
diatas pangkal batang.
7)
Lakukan penanaman bibit manggis
pada awal musim hujan kemudian diberi naungan, usahakan tanaman mengarah ke
timur agar mendapatkan sinar matahari pagi. Pemberian naungan bertujuan untuk
mencegah layu dan kematian pada benih yang baru ditanam.
C. Penyulaman
Penyulaman dilakukan karena tanaman manggis yang ditanam
petumbuhannya kurang baik bahkan ada juga yang mati serta hilang. Penyulaman
dilakukan pada tahun ke dua.
D. Penyiangan
Penyiangan yang dimaksudkan adalah untuk mencegah :
1)
Persaingan dalam penyerapan air
dan unsur hara antara tanaman manggis dan gulma.
2)
Hama dan penyakit
yang terdapat pada tanaman manggis.
3)
Gangguan terhadap tanaman
manggis terutama yang merambat pada tanaman manggis.
4)
Terjadinya kesulitan dalam
pemeliharaan dan panen.
Penyiangan dilakukan secara manual setiap satu kali
dalam satu tahun. Pengendalian gulma secara manual dilakukan dengan membabat
habis gulma-gulma disekitar tanaman manggis dengan menggunakan parang dan
cangkul.
E. Pemupukan
Pemupukan adalah menambah bahan kedalam tanah dengan
maksud untuk meningkatkan kadar unsur hara yang diserap tanaman dari dalam
tanah sehingga pertumbuhan, hasil dan kualitas dari tanaman yang tumbuh
diatasnya dapat ditingkatkan.
Adapun tujuan pemupukan pada tanaman manggis adalah :
1)
Meningkatkan/ mempertahankan
unsur hara di dalam tanah.
2)
Mengoptimalkan pertumbuhan
tanaman untuk berproduksi.
3)
Mempertahankan kondisi tanaman
tetap stabil dalam memproduksi buah.
4)
Meningkatkan produksi dan mutu
buah.
Pada tanaman belum menghasilkan (TBM) pemupukan
diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan vegetatif dan mempertahankan daya
tahan tanaman terhadap hama
dan penyakit. Sedangkan pada tanaman menghasilkan untuk menambah unsur hara di
dalam tanah supaya produktifitas manggis tinggi, lebih tahan terhadap hama dan penyakit, dan
agar usia produktif lebih lama. Banyaknya pupuk yang diberikan erat hubungannya
dengan tajuk tanaman. Semakin rindang tajuk semakin banyak jumlah pupuk yang
dibutuhkan tanaman.
Cara pemupukan tanaman manggis adalah sebagai berikut :
1)
Pupuk diberikan dua kali dalam
satu tahun yaitu setengah dosis pupuk pada saat menjelang tanaman akan berbunga
yaitu pada awal musim hujan dan setengah dosis lagi sesudah panen yaitu pada
akhir musim hujan.
2)
Pupuk diberikan dalam larikan
melingkar batang sedalam 10 – 20 cm tepat di bawah tepi tajuk, lalu tutup
dengan tanah dan langsung disiram sehingga cukup basah (lembab).
Dosis pupuk yang diberikan erat hubungannya dengan tajuk
tanaman. Semakin rindang tajuk tanaman semakin banyak dosis pupuk yang
dibutuhkan tanaman. Adapun dosis pupuk untuk tanaman manggis dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1. Dosis Pemberian Pupuk untuk Tanaman Manggis.
Umur
Tanaman(tahun)
|
Pupuk
Kandang (kg/pohon)
|
Masa Juvenil
|
|
1 – 2 tahun
|
50
|
2 – 4 tahun
|
50
|
4 – 6 tahun
|
100
|
Masa
Produktif
|
|
6 – 8 tahun
|
100
|
8 –10 tahun
|
200
|
> 10 tahun
|
200
|
F. Pengendalian Hama dan
Penyakit
Pengendalian hama dan penyakit merupakan
tindakan pencegahan gangguan tanaman yang disebabkan oleh hama, penyakit dan
gulma, agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi secara optimal. Adapun tujuan
pengendalian hama dan penyakit adalah :
1)
Menghindari kerugian ekonomi
berupa kehilangan hasil (kuantitas) dan penurunan mutu (kualitas) produk.
2)
Menjaga keselamatan, kesehatan
manusia dan kelestarian lingkungan.
Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman manggis
tidak dilakukan secara kimiawi tetapi dengan pengendalian secara manual yaitu
dengan pemangkasan bagian tanaman yang terserang kemudian dibakar. Penyakit
yang sering menyerang tanaman manggis adalah busuk akar merah (Ganoderma
pseudoferreum) dan akar coklat (Fomes
noxius), kanker batang atau cabang (Botryosphaeria
ribis), bercak daun (Pestalotiopsisi
sp), dan getah kuning (Fusarium Sp),
sedangkan hama yang banyak ditemui adalah hama tupai.
G. Pemangkasan
Pemangkasan yang dilakukan pada tanaman manggis yaitu
dengan memangkas cabang dan ranting yang tidak produktif, kering dan ranting
yang mengarah ke dalam, tunas air dan ranting yang terserang Organisme
Pengganggu Tumbuhan. Adapun tujuan pemangkasan pada tanaman manggis adalah :
1)
Membentuk percabangan yang
ideal.
2)
Merangsang pertumbuhan
tunas-tunas produktif.
3)
Meningkatkan penetrasi cahaya
matahari pada tajuk.
4)
Memudahkan dalam pemeliharaan.
5)
Mengurangi resiko serangan
Organisme Pengganggu Tumbuhan.
Pemangkasan dilakukan setelah panen atau pada awal musim
hujan dan dilakukan secara serentak. Pemangkasan tanaman manggis pada tanaman
muda kurang 7 tahun tidak perlu dilakukan, karena sinar matahari masih dapat
masuk ke
dalam tajuk. Pemangkasan dilakukan pada umur tanam lebih 8 tahun. Alat
yang digunakan dalam pemangkasan adalah gunting stek dan gergaji.
H. Panen
Panen adalah memetik buah yang siap di panen atau sudah
mencapai tingkat kematangan optimal sesuai persyaratan yang telah ditentukan,
sedangkan tujuan panen adalah memperoleh buah yang sesuai standar mutu yang
diinginkan konsumen. Tanaman manggis yang berasal dari pembiakan generatif
(berasal dari biji) mulai berbuah pada umur 7 – 8 tahun tergantung pada
kesuburan tanah, kondisi iklim dan teknik budidaya.
Tanaman manggis berbuah satu kali dalam setahun. Namun,
musim berbunga dan musim panen buah
manggis berbeda untuk setiap daerah. Di Puspahiang musim panen manggis
berlangsung pada mulai bulan Juli sampai dengan bulan Maret dan puncak panen
pada bulan Februari pada musim panen biasa dan panen raya terjadi 3 sampai 4
tahun sekali dengan masa panen mencapai 5 bulan yaitu mulai bulan Januari
sampai dengan bulan Mei bahkan ada yang sampai bulan Juni.
Hasil panen buah manggis pada tanaman yang baru berbuah
(umur 8 tahun) umumnya masih rendah (sedikit), yaitu sekitar 5 – 10 kilogram
per pohon, produksi buah lambat laun akan meningkat seiring dengan meningkatnya
umur tanaman dan produksi buah akan stabil setelah tanaman berumur 30 tahun.
Untuk jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Produksi manggis di Kabupaten Tasikmalaya,
2005.
No
|
Umur Tanaman (tahun)
|
Produksi (kg)
|
1
|
8
|
1
- 5
|
2
|
10
|
20
|
3
|
15
|
50
– 100
|
4
|
20
|
150
– 200
|
5
|
25
|
200
|
6
|
>30
|
300
|
Sumber : Dinas Pertanian
Kabupaten Tasikmalaya, 2005.
Penanganan panen
hendaknya memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1) Kemasakan
Buah
Tujuan penentuan waktu petik adalah untuk mendapatkan
kematangan sesuai dengan permintaan pasar. Buah manggis yang telah mencapai
tingkat kematangan optimal ditandai dengan penampakan fisik buah, yakni kulit
buah telah berwarna ungu kemerah-merahan hingga merah. Buah kelewat matang
memiliki kulit buah berwarna ungu kehitam-hitaman dan buah yang belum matang
memiliki kulit buah berwarna hijau muda. Dari berbunga hingga matang, umumnya memerlukan
waktu 104 – 110 hari. Pemanenan buah pada satu pohon dapat dilakukan beberapa
kali karena proses pematangan buahnya tidak bersamaan. Oleh karena itu,
usahakan pemetikan buah manggis harus berdasarkan tingkat kematangan buah yaitu
indeks kematangan tingkat 3 dan 4. Untuk lebih jelasnya indek kematangan buah
manggis dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Tingkat Indeks Kematangan Buah Manggis
Segar, 2007.
Indeks
Kematangan Buah
|
Penjelasan
|
Indek 0
|
Warna buah
kuning kehijauan, kulit buah masih banyak mengandung getah dan buah belum
siap dipetik/dipanen
|
Indek 1
|
Warna kulit
buah hijau kekuningan, buah belum tua dan getah masih banyak. Isi buah masih
sulit dipisahkan dari daging. Buah belum siap dipanen.
|
Indek 2
|
Warna kulit
buah kuning kemerahan dengan bercak merata hampir merata. Buah hampir tua dan
getah mulai berkurang. Isi buah masih sulit dipisahkan dari daging kulit.
Buah belum siap dipanen
|
Indek 3
|
Warna kulit
buah merah kecoklatan. Kulit buah masih bergetah. Isi buah sudah dapat
dipisahkan dari daging kulit. Buah disarankan dapat dipetik untuk tujuan
ekspor.
|
Indek 4
|
Warna kulit
buah merah keunguan. Kulit buah masih sedikit bergetah. Isi buah sudah dapat
dipisahkan dari daging kulit dan buah dapat dikonsumsi. Buah dapat dipetik
untuk tujuan ekspor.
|
Indek 5
|
Warna kulit
buah ungu kemerahan. Buah mulai masak dan siap dikonsumsi. Getah telah hilang
dan isi buah mudah dilepaskan. Buah lebih sesuai untuk pasar domestik.
|
Indek 6
|
Warna kulit
buah ungu kehitaman. Buah sudah masak. Buah sesuai untuk pasar domestik dan
siap saji.
|
Sumber : Direktorat
Jenderal Hortikultura, 2007.
2) Cara
Panen
Tujuan mengetahui cara panen adalah untuk mendapatkan
penampakkan buah yang seragam, mulus dan bersih sesuai dengan permintaan pasar.
Panen buah manggis dilakukan dengan cara memetik atau memotong pangkal tangkai
buah. Pemetikan buah yang tidak terjangkau aleh tangan dapat dilakukan dengan
menggunakan galah bambu yang ujungnya dilengkapi songgok berbentuk lingkaran
atau bulat lonjung dan diberi jala untuk menampung buah. Buah manggis yang akan
di petik dimasukkan ke dalam lingkaran pada songgok tersebut, kemudian galah
digoyang-goyangkan dengan di dorong dan di tarik sampai buah terlepas dari
tangkainya. Buah manggis yang telah lepas akan masuk ke dalam songgok atau kantong
jala.
Buah manggis yang telah di petik dimasukkan ke dalam
wadah pengumpulan buah (keranjang) dan segera dikumpulkan di tempat yang teduh
agar tidak terkena cahaya matahari langsung.
I.
Pasca Panen
Buah manggis yang telah dipetik, sebelum sampai kepada
konsumen (pasar), masih memerlukan penangan lebih lanjut. Penanganan pasca
panen buah manggis meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1)
Sortasi dan Grading
Buah manggis yang di panen umumnya memiliki ukuran dan
tingkat kerusakan yang beragam. ada buah manggis yang berukuran besar,
berukuran sedang dan berukuran kecil, maka perlu pemisahan (sortasi) untuk
menyeragamkannya, baik dari segi ukuran buah, tingkat kematangan buah dan
tingkat kerusakan buah.
Sortasi adalah kegiatan memisah-misahkan buah manggis
yang baik dan buah-buah yang rusak
serta memisahkan-misahkan buah manggis berdasarkan besar kecilnya buah. Grading adalah pengelompokan buah
menjadi beberapa kelas mutu.
Kegiatan sortasi buah manggis yang sehat dipisahkan dari
buah manggis yang rusak (cacat), baik karena memar atau yang terserang hama dan penyakit, dan
memisah-misahkan buah manggis yang berukuran besar dan kecil. Setelah dilakukan
sortasi, buah manggis dikelompokan (grading)
berdasarkan standar mutu buah. Ukuran buah manggis tersebut dapat di lihat pada
Tabel 4.
Tabel 4. Klasifikasi Berdasarkan Jumlah, Berat,
Lingkar Buah.
Grade
|
Jumlah
Buah
(1
kg)
|
Berat
Buah
(g)
|
Lingkaran Buah
(mm)
|
Grade Super A
|
6 – 8
|
> 125
|
> 62
|
Grade A
|
10
|
101 – 125
|
59 – 62
|
Grade B
|
13
|
76 – 100
|
53 – 58
|
Grade C
|
15
|
51 – 75
|
46 – 52
|
Sumber : Direktorat
Jenderal Hortikultura. 2007.
2)
Penyimpanan
Kesegaran buah manggis selama belum terjual harus dapat
dipertahankan. Oleh karena itu, penyimpanan buah manggis sebelum terjual harus
dapat melindungi buah dari kerusakan karena hama dan penyakit di tempat penyimpanan atau
karena faktor biologis buah itu sendiri. Dengan penyimpanan yang baik, maka
kesegaran buah dan mutu buah tetap baik hingga sampai di pasaran (konsumen).
Buah manggis yang sudah mengalami sortasi dan grading di
simpan dalam keranjang dan ditempatkan di tempat yang tidak terkena matahari
langsung dan diusahakan di tempat yang lembab misalnya gudang.
3)
Pengemasan dan Pengangkutan
Buah manggis yang diangkut ke pusat-pusat pemasaran
harus dikemas dengan baik. Pengemasan bertujuan untuk mencegah kerusakan buah
selama pengangkutan, baik kerusakan mekanis karena gesekan, tekanan dan
himpitan maupun kerusakan fisiologis karena proses transpirasi dan proses
respirasi. Selain itu, pengemasan juga berfungsi untuk memudahkan pengangkutan.
Pengemasan buah manggis dapat menggunakan kotak kemas
yang terbuat dari kayu (untuk kualitas BS), karton atau keranjang. Untuk
perjalanan jarak jauh, pengemasan buah manggis sebaiknya menggunakan kemasan
kotak kayu atau keranjang.
0 komentar:
Posting Komentar