1.
Belajar
merupakan suatu kegiatan pengumpulan fakta atau menghapal sejumlah fakta-fakta.
a.
Skinner
(1968) ialah bahwa “ Learning Is A Process Of
Progressive Behavior Adaptation
“ ( belajar ialah proses adaptasi tingkah laku secara progresif )
b.
Lindgren
(1968) yaitu “ The term learning as used by Psychologist.refers to some change in
behavior that is the result of practice of practice or some kind of experience
or interaction with the environment” istilah belajar digunakan untuk menujukan
beberapa perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman
interaksi dengan lingkukangan.
c.
Crow
dan Crow (1998) yaitu “The Accusition Of Hasits,Knowledge and attitudes“
Belajar ialah memperoleh kebiasaan-kebiasaan,pengetahuan dan sikap.
d.
Sartain
(1973) yaitu bahwa belajar ialah “A Change In Behavior As A Result Experience”
Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
e.
Hintzman
dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat “ Learning
is a change in organism due to
experience which can affect the organism is behavior “ belajar adalah suatu
perubahan yang terjadi dalam diri organisme manusia atau hewan disebabkan oleh
pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
2.
Belajar
merupakan proses aktif individu dalam membangun pengetahuan dan pencapaian
tujuan,artinya bahwa yang harus lebih ditekankan pada proses belajar mengajar
adalah pendekatan yang lebih menonjolkan keaktifan siswa dalam proses
belajar.Dari beberapa teori belajar di atas,penerapan teori belajar yang sesuai
dengan disiplin dengan Ilmu Ekonomi yaitu :
a.
Ekonomi
terdapat mata kuliah yang semi exact,jadi teori yang digunakan ialah teori
disiplin mental,yakni memerlukan experimen.dalam hal ini perlu banyak
latihan-latihan dan yang paling penting tepat digunakan untuk saat sekarang
adalah teori belajar thondike dimana tidak perlu banyak latihan dan ulangan
tapi kesiapan siswa untuk belajar dan semangat siswa untuk belajar juga
diperhatikan sehingga terjadinya perubahan tingkah laku.
b.
Ekonomi
terdapat matakuliah yang bersifat sosial,jadi teori yang cocok digunakan adalah
teori Cetsal yaitu problem soluing.karena dalam sosial itu terdapat
masalah-masalah sosial yang sifatnya tidak pasti,maka disiplin pemahaman yang
tepat.
3.
Manifestasi
merupakan suatu penciptaan tidak terjadi dalam kekosongan karena mencipta
berarti inspirasi lahir suatu penciptaan berdasarkan kemampuan,pikiran
.imajinasi, dan kecekatan.
Manifestasi perbuatan belajar akan nampak pada perubahan
sebagai berikut :
a.
Kebiasaan
Kebiasaan akan timbul karena
proses penyusutan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulus yang
berulang.
b.
Keterampilan
Yaitu kegiatan yang
berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot yang lazimnya tampak dalam
kegiatan jasmaniah seperti : menulis,mengetik dll.
c.
Pengamatan
Proses menerima menafsirkan
dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indra-indra seperti mata,hidung
dan indra-indra lainya.
d.
Berfikir
asosiatif dan daya ingat
Secara sederhana berfikir
assosiatif adalah berfikir dengan cara mengasosiasikan sikap dan yang lainya.
e.
Berfikir
rasional dan kritis
Yaitu perwujudan prilaku
belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah.
f.
Sikap
Dalam arti sempit adalah
pandangan atau kecenderungan mental menurut Bruno (1987) sikap ( attitude)
adalah kecenderungan yang relative menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau
buruk.terhadap orang atau barang tertentu.
g.
Inhibisi
Yatiu upaya pengurangan atau
pencegahan timbulnya suatu respon
tertentu karena adanya respon yang lain yang sedang berlangsung.
h.
Apresiasi
Yaitu suatu pertimbangan (
judgment ) mengenai arti penting atau nilai sesuatu ( Chaplin,1982 )
i.
Tingkah
laku Afektif
Yaitu tingkah laku yang
menyangkut keanekaragaman perasaan sepeti:
takut,marah,sedih,gembira,kecewa,senang,benci,was-was,dsb.
4.
Ciri-ciri
terampil tidaknya seseoarang di dalam melakukan suatu kegiatan ialah :
a.
Ketelitian,yang
ditandai dengan jumlah kesalahan yang minimum.
b.
Koordinasi
sistem respon yang harmonis
c.
Kecepatan,yang
ditandai oleh lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan
dengan kesalahan yang seminimal mungkin.
5.
Jenis-jenis
belajar
a.
Belajar
Abstrak
Adalah belajar yang
menggunakan cara-cara berfikir abstrak.Tujuanya adalah untuk memperoleh
pemahaman dan Pemecahan masalah,masalah yang tidak nyata.Dalam mempelajari
hal-hal yang abstrak diperlukan peranan akal yang kuat disamping penguasaan
atas perinsif,konsep dan generalisasi.Termasuk dalam jenis ini misalnya belajar
matematika,kimia kosmografi,astronomi,dan juga sebagian materi bidang studi
agama seperti tauhid.
b.
Belajar
Keterampilan
Belajar keterampilan adalah
belajar dengan menggunakan gerakan-gerakan
motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot /
neuromuscular.Tujuanya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah
tertentu.Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif dan teratur amat diperlukan.Termasuk belajar dalam jenis
ini misalnya belajar olah raga,musik,menari,melukis,memperbaiki benda-benda
elektronik dan juga sebagian materi pelajaran agama seperti
c.
Belajar
Sosial
Belajar sosial pada dasarnya
adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan
masalah tersebut.Tujuanya adalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam
memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah
persahabatan,masalah kelompok, dan masalah-masalah lainya yang bersifat
kemasyarakatan.
Selain itu,belajar sosial
juga bertujuan mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama dan
memberi peluang kepada orang lain atau kelompok lain untuk memenuhi
kebutuhannya secara berimbang dan proporsional.Bidang-Bidang studi yang
termasuk bahan pelajaran sosial antara lain pelajaran agama dan PMP.
d.
Belajar
Pemecahan Masalah
Belajar pemecahan masalah
pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir
secara sistematis,logis,teratur,dan teliti.Tujuanya ialah untuk memperoleh
kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara
rasional,lugas, dan tuntas.
Untuk itu,kemampuan siswa
dalam menguasai konsep-konsep,prinsip-prinsip,dan generalisasi serta insight
( tilikan akal ) amat diperlukan.
Dalam hal ini,hampir semua
bidang studi dapat dijadikan sarana belajar pemecahan masalah.untuk keperluan
ini,guru ( khususnya yang mengajar ekstra,seperti matematika dan IPA ) sangat
dianjurkan menggunakan model dan strategi mengajar yang berorientasi pada cara
pemecahan masalah (Lawson,1991).
e.
Belajar
Rasional
Belajar Rasional adalah
belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional (
sesuai dengan akal sehat ).Tujuanya ialah untuk memperoleh aneka ragam
kecakapan,meggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.Jenis belajar ini sangat
erat kaitanya dengan belajar pemecahan masalah.Dengan belajar rasional siswa
diharapkan memiliki kemampuan Rational Problem solving , yaitu kemampuan
memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal
sehat,logis,dan sistematis (Reber,1988 ).
Bidang-bidang studi yang
dapat sigunakan sebagai sarana belajar rasional sama dengan bidang-bidang studi
untuk belajar pemecahan masalah.Perbedaanya,belajar rasional tidak memberi
tekanan khusus pada penggunaan bidang studi eksakta. Artinya,bidang-bidang
studi noneksakta pun dapat memberi efek yang sama dengan bidang studi eksakta
dalam belajar rasional.
f.
Belajar
Kebiasaan
Belajar Kebiasaan adalah
proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan
yang telah ada.Belajar kebiassaan,selain menggunakan perintah,suri teladan dan
pengalaman khusus,juga menggunakan hukum dan ganjaran.Tujuanya agar siswa
memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat
dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (konstekstual).
Selain itu,arti tepat dan
positif di atas ialah selaras dengan norma dan tata nilai moral yang
berlaku,baik yang bersifat religius maupun tradisional dan cultural.Beljar
kebiasaan akan lebih tepat dilaksanakan dalam konteks pendidikan keluarga sebagaimana
yang dimaksud oleh Undang-Undang.
Sistem pendidikan
Nasional/1989 Bab IV Pasal 10 (4). Namun demikian,tentu tidak tertutup
kemungkinan penggunaan pelajaran agama dan PMP sebagai sarana belajar kebiasaan
bagi para siswa.
g.
Belajar
Apresiasi
Belajar Apresiasi adalah
belajar mempertimbangkan ( judgment ) arti penting atau nilai suatu objek tujuanya
adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa ( affective
skills ) yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai
objek tertentu misalnya apresiasi sasrtra,apresiasi musik dan sebagainya.
Bidang-bidang studi yang
dapat menunjang tercapainya tujuan belajar apresiasi antara lain bahasa dan
sastra, kerajinan tangan ( prakarya ),kesenian, dan menggambar.Selain
bidang-bidang studi ini,bidang studi agama juga memungkinkan untuk digunkan sebagai alat
pengembangan apresiasi siswa,misalnya dalam hal seni baca tulis Al-Qur’an.
h.
Belajar
Pengetahuan
Belajar Pengetahuan ( studi
) ialah belajar dengan cara menggunakan dengan cara melakukan penyelidikan
mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.Studi ini juga dapat diartikan
sebagai sebuah program belajar terencana untuk menguasai materi pelajaran
dengan melibatkan kegiatan investigasi/penelitian dan eksprerimen/percobaan (
Reber,1988 ).Tujuan belajar pengetahuan ialah agar siswa memperoleh atau
menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya
lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya,misalnya dengan
mengguanakan alat-alat laboratorium dan penelitian lapangan.
Contoh : kegiatan siswa
dalam bidang studi fisika mengenai “ gerak “ menurut hukum Newton 1.Dalam hal
ini siswa melakukan eksperimen untuk membuktikan bahwa setiap benda tetap diam
atau bergerak secara beraturan,kecuali kalau ada gaya luar yang
mempengaruhinya.Contoh lainya,kegiatan siswa dalam bidang studi biologi mengenai
protoplasma,yakni zat hidup ada pada tumbuhan dan hewan dalam hal ini siswa
melakukan investigasi terhadap senyawa organik yang terdapat dalam Protoplasme
yang meliputi : karbohidrat,lemak,protein dan asam nukleat.
DAFTAR PUSTAKA
Dasar Pendidikan
Mujiman,haris.(2006),Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar
Mandiri Yogyakarta : Rineka Cipta.
Tirtarahardja,Umar.(1994),Pengantar Pendidikan,Jakarta :
DEPDIKBUD
Slameto.(2003).Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.
Anwar,Dede.(2000).Landasan Kurikulum dan Teori Belajar
Pembelajaran. Tasikmalaya : UNSIL
Muhibinsyah.(2003).Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru.
Bandung :Remaja Rosdakarya
0 komentar:
Posting Komentar