Senin, 13 Agustus 2012

Belajar dan Pembelajaran



1.      Belajar merupakan suatu kegiatan pengumpulan fakta atau menghapal sejumlah fakta-fakta.
a.       Skinner (1968) ialah bahwa “ Learning Is A Process Of  Progressive Behavior     Adaptation “ ( belajar ialah proses adaptasi tingkah laku secara progresif )
b.      Lindgren (1968) yaitu “ The term learning as used by Psychologist.refers to some change in behavior that is the result of practice of practice or some kind of experience or interaction with the environment” istilah belajar digunakan untuk menujukan beberapa perubahan dalam tingkah laku sebagai hasil latihan atau pengalaman interaksi dengan lingkukangan.
c.       Crow dan Crow (1998) yaitu “The Accusition Of Hasits,Knowledge and attitudes“ Belajar ialah memperoleh kebiasaan-kebiasaan,pengetahuan  dan sikap.
d.      Sartain (1973) yaitu bahwa belajar ialah “A Change In Behavior As A Result Experience” Belajar adalah suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.
e.       Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat “ Learning is  a change in organism due to experience which can affect the organism is behavior “ belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme manusia atau hewan disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.


2.      Belajar merupakan proses aktif individu dalam membangun pengetahuan dan pencapaian tujuan,artinya bahwa yang harus lebih ditekankan pada proses belajar mengajar adalah pendekatan yang lebih menonjolkan keaktifan siswa dalam proses belajar.Dari beberapa teori belajar di atas,penerapan teori belajar yang sesuai dengan disiplin dengan Ilmu Ekonomi yaitu :
a.       Ekonomi terdapat mata kuliah yang semi exact,jadi teori yang digunakan ialah teori disiplin mental,yakni memerlukan experimen.dalam hal ini perlu banyak latihan-latihan dan yang paling penting tepat digunakan untuk saat sekarang adalah teori belajar thondike dimana tidak perlu banyak latihan dan ulangan tapi kesiapan siswa untuk belajar dan semangat siswa untuk belajar juga diperhatikan sehingga terjadinya perubahan tingkah laku.

b.      Ekonomi terdapat matakuliah yang bersifat sosial,jadi teori yang cocok digunakan adalah teori Cetsal yaitu problem soluing.karena dalam sosial itu terdapat masalah-masalah sosial yang sifatnya tidak pasti,maka disiplin pemahaman yang tepat.

3.      Manifestasi merupakan suatu penciptaan tidak terjadi dalam kekosongan karena mencipta berarti inspirasi lahir suatu penciptaan berdasarkan kemampuan,pikiran .imajinasi, dan kecekatan.
Manifestasi perbuatan belajar akan nampak pada perubahan sebagai berikut :
a.       Kebiasaan
Kebiasaan akan timbul karena proses penyusutan kecenderungan respon dengan menggunakan stimulus yang berulang.
b.      Keterampilan
Yaitu kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti : menulis,mengetik dll.
c.       Pengamatan
Proses menerima menafsirkan dan memberi arti rangsangan yang masuk melalui indra-indra seperti mata,hidung dan indra-indra lainya.
d.      Berfikir asosiatif dan daya ingat
Secara sederhana berfikir assosiatif adalah berfikir dengan cara mengasosiasikan sikap dan yang lainya.
e.       Berfikir rasional dan kritis
Yaitu perwujudan prilaku belajar terutama yang bertalian dengan pemecahan masalah.
f.       Sikap
Dalam arti sempit adalah pandangan atau kecenderungan mental menurut Bruno (1987) sikap ( attitude) adalah kecenderungan yang relative menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk.terhadap orang atau barang tertentu.
g.      Inhibisi
Yatiu upaya pengurangan atau pencegahan timbulnya  suatu respon tertentu karena adanya respon yang lain yang sedang berlangsung.

h.      Apresiasi
Yaitu suatu pertimbangan ( judgment ) mengenai arti penting atau nilai sesuatu ( Chaplin,1982 )  

i.        Tingkah laku Afektif
Yaitu tingkah laku yang menyangkut keanekaragaman perasaan sepeti: takut,marah,sedih,gembira,kecewa,senang,benci,was-was,dsb.

4.      Ciri-ciri terampil tidaknya seseoarang di dalam melakukan suatu kegiatan ialah :
a.       Ketelitian,yang ditandai dengan jumlah kesalahan yang minimum.
b.      Koordinasi sistem respon yang harmonis
c.       Kecepatan,yang ditandai oleh lamanya waktu yang diperlukan untuk melakukan suatu kegiatan dengan kesalahan yang seminimal mungkin.

5.      Jenis-jenis belajar
a.       Belajar Abstrak
Adalah belajar yang menggunakan cara-cara berfikir abstrak.Tujuanya adalah untuk memperoleh pemahaman dan Pemecahan masalah,masalah yang tidak nyata.Dalam mempelajari hal-hal yang abstrak diperlukan peranan akal yang kuat disamping penguasaan atas perinsif,konsep dan generalisasi.Termasuk dalam jenis ini misalnya belajar matematika,kimia kosmografi,astronomi,dan juga sebagian materi bidang studi agama seperti tauhid.

b.      Belajar Keterampilan
Belajar keterampilan adalah belajar dengan menggunakan  gerakan-gerakan motorik yakni yang berhubungan dengan urat-urat syaraf dan otot-otot / neuromuscular.Tujuanya adalah memperoleh dan menguasai keterampilan jasmaniah tertentu.Dalam belajar jenis ini latihan-latihan intensif dan teratur  amat diperlukan.Termasuk belajar dalam jenis ini misalnya belajar olah raga,musik,menari,melukis,memperbaiki benda-benda elektronik dan juga sebagian materi pelajaran agama seperti


c.       Belajar Sosial
Belajar sosial pada dasarnya adalah belajar memahami masalah-masalah dan teknik-teknik untuk memecahkan masalah tersebut.Tujuanya adalah untuk menguasai pemahaman dan kecakapan dalam memecahkan masalah-masalah sosial seperti masalah keluarga, masalah persahabatan,masalah kelompok, dan masalah-masalah lainya yang bersifat kemasyarakatan.
Selain itu,belajar sosial juga bertujuan mengatur dorongan nafsu pribadi demi kepentingan bersama dan memberi peluang kepada orang lain atau kelompok lain untuk memenuhi kebutuhannya secara berimbang dan proporsional.Bidang-Bidang studi yang termasuk bahan pelajaran sosial antara lain pelajaran agama dan PMP.

d.      Belajar Pemecahan Masalah
Belajar pemecahan masalah pada dasarnya adalah belajar menggunakan metode-metode ilmiah atau berfikir secara sistematis,logis,teratur,dan teliti.Tujuanya ialah untuk memperoleh kemampuan dan kecakapan kognitif untuk memecahkan masalah secara rasional,lugas, dan tuntas.
Untuk itu,kemampuan siswa dalam menguasai konsep-konsep,prinsip-prinsip,dan generalisasi serta insight ( tilikan akal ) amat diperlukan.
Dalam hal ini,hampir semua bidang studi dapat dijadikan sarana belajar pemecahan masalah.untuk keperluan ini,guru ( khususnya yang mengajar ekstra,seperti matematika dan IPA ) sangat dianjurkan menggunakan model dan strategi mengajar yang berorientasi pada cara pemecahan masalah (Lawson,1991).

e.       Belajar Rasional
Belajar Rasional adalah belajar dengan menggunakan kemampuan berpikir secara logis dan rasional ( sesuai dengan akal sehat ).Tujuanya ialah untuk memperoleh aneka ragam kecakapan,meggunakan prinsip-prinsip dan konsep-konsep.Jenis belajar ini sangat erat kaitanya dengan belajar pemecahan masalah.Dengan belajar rasional siswa diharapkan memiliki kemampuan Rational Problem solving , yaitu kemampuan memecahkan masalah dengan menggunakan pertimbangan dan strategi akal sehat,logis,dan sistematis (Reber,1988 ).
Bidang-bidang studi yang dapat sigunakan sebagai sarana belajar rasional sama dengan bidang-bidang studi untuk belajar pemecahan masalah.Perbedaanya,belajar rasional tidak memberi tekanan khusus pada penggunaan bidang studi eksakta. Artinya,bidang-bidang studi noneksakta pun dapat memberi efek yang sama dengan bidang studi eksakta dalam belajar rasional.

f.       Belajar Kebiasaan
Belajar Kebiasaan adalah proses pembentukan kebiasaan-kebiasaan baru atau perbaikan kebiasaan-kebiasaan yang telah ada.Belajar kebiassaan,selain menggunakan perintah,suri teladan dan pengalaman khusus,juga menggunakan hukum dan ganjaran.Tujuanya agar siswa memperoleh sikap-sikap dan kebiasaan-kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan positif dalam arti selaras dengan kebutuhan ruang dan waktu (konstekstual).
Selain itu,arti tepat dan positif di atas ialah selaras dengan norma dan tata nilai moral yang berlaku,baik yang bersifat religius maupun tradisional dan cultural.Beljar kebiasaan akan lebih tepat dilaksanakan dalam konteks pendidikan keluarga sebagaimana yang dimaksud oleh Undang-Undang.
Sistem pendidikan Nasional/1989 Bab IV Pasal 10 (4). Namun demikian,tentu tidak tertutup kemungkinan penggunaan pelajaran agama dan PMP sebagai sarana belajar kebiasaan bagi para siswa.

g.      Belajar Apresiasi
Belajar Apresiasi adalah belajar mempertimbangkan ( judgment ) arti penting atau nilai suatu objek tujuanya adalah agar siswa memperoleh dan mengembangkan kecakapan ranah rasa ( affective skills ) yang dalam hal ini kemampuan menghargai secara tepat terhadap nilai objek tertentu misalnya apresiasi sasrtra,apresiasi musik dan sebagainya.
Bidang-bidang studi yang dapat menunjang tercapainya tujuan belajar apresiasi antara lain bahasa dan sastra, kerajinan tangan ( prakarya ),kesenian, dan menggambar.Selain bidang-bidang studi ini,bidang studi agama juga  memungkinkan untuk digunkan sebagai alat pengembangan apresiasi siswa,misalnya dalam hal seni baca tulis Al-Qur’an.

h.      Belajar Pengetahuan
Belajar Pengetahuan ( studi ) ialah belajar dengan cara menggunakan dengan cara melakukan penyelidikan mendalam terhadap objek pengetahuan tertentu.Studi ini juga dapat diartikan sebagai sebuah program belajar terencana untuk menguasai materi pelajaran dengan melibatkan kegiatan investigasi/penelitian dan eksprerimen/percobaan ( Reber,1988 ).Tujuan belajar pengetahuan ialah agar siswa memperoleh atau menambah informasi dan pemahaman terhadap pengetahuan tertentu yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat khusus dalam mempelajarinya,misalnya dengan mengguanakan alat-alat laboratorium dan penelitian lapangan.
Contoh : kegiatan siswa dalam bidang studi fisika mengenai “ gerak “ menurut hukum Newton 1.Dalam hal ini siswa melakukan eksperimen untuk membuktikan bahwa setiap benda tetap diam atau bergerak secara beraturan,kecuali kalau ada gaya luar yang mempengaruhinya.Contoh lainya,kegiatan siswa dalam bidang studi biologi mengenai protoplasma,yakni zat hidup ada pada tumbuhan dan hewan dalam hal ini siswa melakukan investigasi terhadap senyawa organik yang terdapat dalam Protoplasme yang meliputi : karbohidrat,lemak,protein dan asam nukleat.


  
DAFTAR PUSTAKA



Dasar Pendidikan
Mujiman,haris.(2006),Manajemen Pelatihan Berbasis Belajar Mandiri Yogyakarta : Rineka Cipta.

Tirtarahardja,Umar.(1994),Pengantar Pendidikan,Jakarta : DEPDIKBUD

Slameto.(2003).Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Anwar,Dede.(2000).Landasan Kurikulum dan Teori Belajar Pembelajaran. Tasikmalaya : UNSIL

Muhibinsyah.(2003).Psikologi Pendidikan dan Pendekatan Baru. Bandung :Remaja Rosdakarya

0 komentar:

Posting Komentar

 
;